Cerita "teriak"
Inilah yang mereka lakukan, dengan tujuannya supaya pohon itu mati.
Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan. Wow......
Kalau diperhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya, dalam waktu singkat, makhluk hidup itu akan mati.
Nah, sekarang, Yang jelas dan perlu diingat bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.
Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda? orang dikeliling anda atau siapapun?
Ayo cepat !
Dasar lelet !
Bego banget sih !
Begitu aja nggak bisa dikerjakan ? Jangan main-main disini !
Berisik !
Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati ?
suami/istri seperti kamu nggak tahu diri !
Bodoh banget jadi laki/bini nggak bisa apa-apa !
Aduuuuh, perempuan / laki kampungan banget sih !?
Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya :
Goblok, soal mudah begitu aja nggak bisa !
Kapan kamu jadi pinter ?!
...
Sahabat, Ingatlah! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan -lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan anda.
Dalam kehidupan sehari-hari. Teriakan, hanya di berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, benar?
Nah, mengapa orang yang marah dan emosional mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka dekat bahkan hanya bisa dihitung dalam centimeter. Mudah menjelaskannya. P
ada realitanya, meskipun secara fisik dekat tapi sebenarnya hati begitu jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak! Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi karena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.
Jadi mulai sekarang Jika tetap ingin roh pada orang yang anda sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Dengan berteriak kepada orang lain ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan dijauhi atau Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.
Semoga Bermanfaat... Salam Motivasi...!
(sumber : Catatan Rumah Yatim Indonesia) sy edit seperlunya... ^_^
19.52
|
Label:
cerita motivasi
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Total Tayangan Hari Ini
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara ber...
-
Kanebo kering..kaku bgt. G bisa dipake buat apa-apa. Disiram air pun masih kaku. Kecuali direndem baru lemes lagi. Ya kanebo kering.. gak n...
-
Kisah yang menyentuh, tentang suami istri yang saling mencintai dan saling setia. Mudah2an dapat menjadi renungan dan motivasi bersama di ...
-
Seberapa banyak yang ingin kita raih di dalam hidup ini ? Apakah kita telah puas dengan kondisi saat ini, ataukah masih ada keinginan un...
-
1. Merpati adalah burung yang tidak pernah mendua hati. Coba perhatikan, apakah ada merpati yang suka berganti pasangan? Jawabannya adalah ...
-
Sosok dia yg terkadang kita lupakan, penuh kasih sayang dan pengorbanan untuk kita. Dia memiliki hati yang lembut tapi selalu terlihat san...
-
Pada suatu hari, seorang anak masuk ke dalam rumah makan yang sangat terkenal dan mahal. Dia masuk seorang diri dan memakai pakaian biasa sa...
-
Semangkuk Nasi Putih Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di negri Tiongkok. Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdap...
-
Berikut ini artikel untuk merubah Cara Pandang di dalam diri sendiri (Self Reframing) : 1.TAKLUKKAN DIRI SENDIRI “Dia yang bisa menakluk...
-
Konon di satu saat yang telah lama berlalu, Elang dan Kalkun adalah burung yang menjadi teman yang baik. Dimanapun mereka berada, kedua tema...
Mengenai Saya
Blogroll
Blog Archive
-
▼
2014
(53)
-
▼
Januari
(50)
- Kisah Bunga Putih
- Kisah Keledai
- Pohon Apel dan Anak laki-laki
- 9 Renungan Motivasi
- Hidup Untuk Memberi
- Menunda Kesenangan Kecil demi Kesuksesan Besar
- Dimanakah Letak Kebahagiaan ???
- Ternyata Hidup Ini Sederhana
- Cerita "Koin Penyok"
- Penjual Ikan
- Cerita "teriak"
- Kisah 1001 kelereng
- Buah Kejujuran
- Cerita Suami Istri
- Kasih Sayang Seorang Ibu
- Kisah Nasib Seorang Ibu Tua
- Pelaut dan Profesor
- Rahasia Kecil Kebahagiaan
- Cinta dan Waktu
- Cinta dan Waktu
- Dibalik Hati Ayah
- Sifat Kepiting
- Gratis Sepanjang Masa
- 5 Ekor Monyet
- Menepati Janji
- Jangan pernah meremehkan orang
- Belajar dari merpati
- Arti Kehidupan
- "Jika"
- Harta Karun untuk Kesuksesan
- Bosan
- Papan dan rayap
- Falsafah lima jari
- Kisah dari "Pohon"
- Kebiasaan yang Di ulang
- Pesan Ibu
- Harga Sebuah Kehidupan
- Keseimbangan Hidup
- Masalah Adalah Hadiah
- Membangun motivasi dalam diri
- Ayam Kalkun dan Burung Elang
- 30 Hari Sebelum Ajal : Sweet Memories
- Kisah 4 lilin
- Cerita Mengharukan Dari Seekor Tikus [Wajib Baca]
- Nasihat Bijak Untuk Anak
- Semangkuk Nasi Putih
- Nelayan yang Puas
- Kasih Ibu Tak Terbatas Waktu
- Mencari Kebahagiaan
- Marah dan Putus Asa
-
▼
Januari
(50)
0 komentar:
Posting Komentar